Mapala “Arga Dahana” UMK Sukses Meraih Juara 2 Lomba Wana Lestari 2023 Tingkat Jawa Tengah

Setelah kembalinya Mapala “Arga Dahana” UMK dalam nominasi terbaik Lomba Wana Lestari Kategori Kelompok Pencinta Alam & Kader Konservasi Alam (KKA) tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2023, hasil akhir dari penilaian administrasi hingga penilaian lapangan sudah dikeluarkan oleh Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Jawa Tengah.

Puji syukur Hasil Penilaian Lomba Kelompok Pencinta Alam (KPA) & Kader Konservasi Alam (KKA) cukup memuaskan.

Mapala “Arga Dahana” UMK berhasil menjadi juara 2 Lomba Wana Lestari 2023 Jawa Tengah kategori Kelompok Pencinta Alam

Muhammad Thoha (Mpl.Ad 19.25.334 cl) berhasil menjadi juara 3 Lomba Wana Lestari 2023 kategori Kader Konservasi Alam

Hasil ini merupakan ke-Delapan kalinya bagi Mapala “Arga Dahana” menjadi runner up semenjak terakhir kali menjadi runner up tahun 2017, hasil ini bisa dijadikan acuan untuk kita semua agar terus berbenah dan terus konsisten terhadap upaya pelestarian lingkungan.

Selamat atas prestasi yang diraih, Teruslah Tumbuh dan Berkembang !!! .

Ditulis Oleh : Setyo Laksono

PEMBIBITAN SEBAGAI LANGKAH AWAL KONSERVASI MANDIRI

 

 

Ditulis Oleh : Arya yudha

Pembibitan merupakan kegiatan atau suatu proses dari penyempaian benih, mulai dari penanaman bibit hingga menjadi sebuah tanaman muda. Untuk mengetahui tanaman tersebut sudah menjadi tanaman muda, dapat dilihat dari munculnya tunas akar dan beberapa daun kecil seperti pucuk. Dan diperlukan beberapa hari untuk dapat di tanam kembali agar menjadi tanaman dewasa. Hal ini adalah salah satu cara untuk memperbanyak tanaman yang dapat tetap menghijauakan bumi, atau bisa disebut juga go green.

Dalam pergerakkan untuk melestarikan lingkungan, Mapala “Arga Dahana” UMK tidak ingin ketinggalan. Mapala “Arga Dahana” UMK masih aktif melaksanakan pogram harian pembibitan. Selain untuk memperbanyak tanaman guna melestarikan lingkungan dengan menghijaukan bumi, kegiatan ini juga di gunakan sebagai ajang edukasi untuk Anggota Muda Mapala “Arga Dahana” UMK. Mereka dapat belajar mengenai beberapa jenis tumbuhan, cara penanaman serta memilih bibit yang baik.

Pada tanggal 10 januari 2023, Mapala “Arga Dahana” UMK telah menanam sekitar 314 bibit. Dengan rincian 130 biji durian, 74 biji nangka, 76 biji kelengkeng, 33 biji rambutan serta 1 biji matoa. Sedangkan per tanggal 21 Februari 2023, pembibitan di Mapala “Arga Dahana” UMK mencapai 344 biji yang sudah berhasil ditanam. Diantaranya terdapat 205 biji durian, 73 biji rambutan, 39 biji salak, dan 27 biji trembesi. Tidak cukup di penanaman biji saja. Semua biji yang telah selesai tanaman, tidak dibiarkan begitu saja. Bibit-bibit tersebut tetap di rawat dan di siram setiap hari, sehingga dapat menjadi tanaman yang tumbuh dengan baik.

Pembibitan tersebut dilakukan secara mandiri di lahan persemaian milik Mapala “Arga Dahana” UMK. Bibit yang sudah di semai dirawat sedemikian rupa hingga nantinya siap untuk ditanam di lapangan sesuai dengan kebutuhan, pembibitan merupakan salah satu upaya konservasi mandiri yang dilakukan agar bisa terus konsisten dalam upaya pelestarian lingkungan.

Mapala “Arga Dahana” UMK Berpartisipasi dalam Kegiatan  Revitalisasi Hutan Mangrove Pesisir Jepara IV (RHMPJ IV)

 

Ditulis Oleh : Setyo Laksono

 

Wahana Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup (Wapalhi) Fakultas Syariah dan Hukum UNISNU JEPARA kembali melaksanakan kegiatan “Revitalisasi Hutan Mangrove Pesisir Jepara IV” (RHMPJ IV), di Pantai Kropak, Dukuh Margokerto, Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Jepara, pada Ahad (12/3/2023).

RHMPJ IV merupakan upaya untuk merestorasi hutan mangrove dan mencegah abrasi, serta peningkatan potensi pariwisata desa. Sebanyak 6.000 bibit mangrove jenis rhizophora ditanam di pantai Kropak, Bangsri. Kegiatan mulia ini diikuti oleh 350 peserta yang berasal dari unsur Mapala, Sispala, Opa, komunitas kemasyarakatan, alumni dan anggota Wapalhi UNISNU JEPARA, serta masyarkat sekitar pantai.

RHMPJ IV secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah Widi Hartanto, ST, MT., yang hadir mewakili Gubernur Jawa Tengah, dilanjutkan dengan penyerahan bibit secara simbolis dari Kepala DLHK Provinsi Jateng kepada Ketua Wapalhi UNISNU JEPARA Kadhumatul Hilma. Dalam sambutannya, Kepala DLHK Provinsi Jateng mengajak untuk saling bahu membahu, bersatu padu melakukan penanaman mangrove di Pantai Kropak, Bangsri. “Yang penting kemudian adalah memasyaratkan daya guna tanaman mangrove secara maksimal, hal itu diawali dengan ngopeni, minimal melakukan penanaman, kemudian memantau perkembangan mangrove, di sinilah perlunya kerja sama dengan masyarakat sekitar. Harapannya mereka ikut serta menjaga atau bahkan menambah jumlah mangrove,” pesannya. Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Dekan FSH UNISNU JEPARA, CDK Wilayah II DLHK Jateng, DLH Jepara, Basarnas Jepara, Petinggi Desa Bondo, Kabag Log Polres Jepara, anggota Koramil 07/Bangsri, dan Ketua RT/RW setempat.

 

Wakil Dekan FSH UNISNU JEPARA yang juga Pembina Wapalhi Hudi, S.H.I., M.S.I., mengemukakan bahwa Wapalhi UNISNU JEPARA secara rutin melakukan kegiatan penanaman tiap tahunnya, mulai dari PLM (Penghijauan Lereng Muria) ataupun RHMPJ (Revitalisasi Hutan Mangrove Pesisir Jepara). “Kegiatan penanaman mangrove merupakan bagian menjaga hubungan dengan Tuhan, dengan manusia, dan dengan alam. Maka dengan ikut andil dalam kegiatan ini berarti kita tengah mengimplementasikan nilai hablum minal alam,” ujarnya. Ketua Wapalhi, Kadhumatul Hilma menjelaskan bahwa sebelumnya di pantai Koprak, Bangsri sering terkena abrasi dan rob, bahkan rob yang terjadi sampai menggenangi lahan produktif warga. “Harapan kami dengan adanya kegiatan penanaman mangrove dapat mengurangi potensi bencana yang mungkin terjadi, juga dapat menjadi pemantik bagi banyak pihak agar lebih peduli terhadap kelestarian mangrove,” jelasnya.

 

RHMPJ IV merupakan kelanjutan dari kegitan sebelumnya yang sukses melaksanakan Revitalisasi Hutan Mangrove Pesisir Jepara sebanyak tiga kali di desa Bulak Baru, Kedung, Jepara, pada tahun 2017, 2020, dan 2021. Kegiatan penanaman bukanlah menjadi hal baru bagi Wapalhi UNISNU JEPARA, sejak tahun 2005 sudah rutin melaksanakan penanaman, namun konsentrasi pada mangrove dimulai sejak tahun 2017.

    Proklim dan Upaya Mapala “Arga Dahana” UMK Berkontribusi Terhadap Pelestarian Lingkungan di Masyarakat

    Ditulis Oleh : Setyo Laksono

    Mahasiswa pencinta alam atau Mapala identik dengan mahasiswa yang hobinya Naik Gunung,Panjat Tebing, susur goa dan kegiatan alam lainnya, hal itu mungkin hanya sebagian kecil dari kegiatan mapala saja. Di sisi lain, kegiatan Mapala tentu saja bertujuan untuk melestarikan lingkungan, seperti halnya penghijauan, pembersihan dan pengolahan sampah, diskusi, edukasi, dan sosialisasi. serta juga kegiatan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

    Dalam hal ini Mapala “Arga Dahana” UMK turut berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan melalui Program Kampung Iklim (ProKlim) , yaitu program berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi GRK (Gas Rumah Kaca) serta memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan yang dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah.

    Pelaksanaan Proklim mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 84 tahun 2016 tentang Program Kampung Iklim, dimana di dalamnya terkandung komponen utama, syarat pengusulan, penilaian dan kategori Proklim. Dalam peraturan menteri tersebut juga disinggung bahwa ProKlim dapat dikembangkan dan dilaksanakan pada wilayah administratif paling rendah setingkat RW atau dusun dan paling tinggi setingkat kelurahan atau desa.

    Mapala “Arga Dahana” UMK setidaknya telah bekerja sama dan turut membina beberapa Proklim yang ada di Kabupaten Kudus dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir karena Proklim menjadi salah satu Program Kerja Mapala yang stragtegis di bidang sosial kemasyarakatan, Mapala bisa berperan sebagai Konseptor karena identitas kita sebagai mahasiswa sering dipandang memiliki tingkat intelegensi lebih tinggi dari kebanyakan masyarakat pedesaan sehingga ide, gagasan dan inovasi kita senantiasa dibutuhkan. Namun Mapala tak akan puas jika hanya memberi masukkan saja, tentunya Mapala akan turut andil beradaptasi, berinteraksi dan bekerja di lapangan bersama masyarakat.

    Salah satu Proklim yang dibina oleh Mapala “Arga Dahana” UMK berada di Dukuh Conge Desa Ngembalrejo Kecamatan Bae Kudus, Proklim ini bernama Conge Peduli Lingkungan (CPL). Mapala sendiri sudah bekerjasama dengan CPL sejak awal perintisan menjadi Kampung Iklim antara tahun 2017 dan sudah banyak kegiatan yang dilaksanakan di Proklim tersebut, meskipun sempat vakum akibat Pandemi namun semangat dari masyarakat untuk berbenah senantiasa ada.

    Di tahun ini Mapala kembali hadir ditengah tengah masyarakat Dukuh Conge dengan membawa beberapa program baru, seperti Bank Sampah Digital, Pupuk Kompos Organik, Vertikultur, Tanaman Obat Keluarga, Plangisasi dan Advokasi Lingkungan. Program baru tidak serta merta menghilangkan program lama, justru Mapala harus membangun semuanya dari awal karena Proklim sempat vakum akibat Pandemi. Bank sampah dulunya ada dan bernama Bank Sampah Amanah namun tak luput dari dampak pandemi hingga harus tutup dan vakum, kemudian kami menginisiasi untuk diaktifkan kembali dengan menambah inovasi yang berbasis teknologi maka lahirlah Bank Sampah Digital. Pupuk Kompos Organik merupakan Program baru di Proklim CPL, Sebuah upaya meminimalisir sampah organik rumah tangga dan dapat diolah lagi menjadi produk yang bermanfaat, melalui sosialisasi dan pembinaan secara berkala terhadap masyarakat sekitar, besar harapan daerah ini menjadi daerah Swasembada pupuk. Vertikultur juga program baru yang diperkenalkan di CPL yang merupakan teknik menanam dengan memanfaatkan lahan yang terbatas. Tanaman Obat keluarga merupakan program lama yang diusung kembali, program ini menuntut masyarakat untuk setidaknya menanam apotek hidup secara mandiri.Sementara itu Plangisasi dan Advokasi Lingkungan juga program baru yang saling berkesinambungan guna menegaskan kembali keberadaan lingkungan hidup di wilayah CPL.

    Berkat dukungan dari masyarakat, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kudus dan pihak pemerintah desa khususnya Dukuh Conge semua upaya pengaktifan kembali Program CPL dapat dijalankan bersama sama, apapun kegiatan yang di inisiasi Mapala, antusiasme masyarakat sekitar untuk berpartisipasi cukup bagus sehingga menambah gairah Mapala untuk terus mengabdi.

     

                        Mengabdi untuk Konservasi, Semoga Tetap Lestari, Salam Lestari!!!

     

    Tingkatkan Kualitas di Bidang Konservasi, Mapala “Arga Dahana” UMK Gelar Kaderisasi Konservasi Sumber Daya Alam Bersama BKSDA Jawa Tengah

     

    Mapala “Arga Dahana” UMK merupakan suatu bentuk organisasi kemahasiswaan pada tingkat Universitas Muria Kudus yang bergerak di bidang penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup serta sosial kemasyarakatan, yang dimana organisasi ini bertujuan agar terbinanya mahasiswa yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, melestarikan Sumber Daya Alam, Lingkungan hidup  serta mewujudkan visi misi almamater.

    Pengkaderan  merupakan sebuah cara, proses, maupun sikap mendidik untuk membentuk seseorang menjadi kader. Hal ini termasuk suatu kebutuhan dan kewajiban yang tersendiri bagi setiap organisasi untuk menghasilkan para kader yang merupakan anggota inti penggerak organisasi yang memiliki tanggung jawab dan wawasan berfikir yang luas, serta para anggota dapat dijadikan teladan dalam kehidupan bermasyarakat untuk menyadari bahwa alam juga sama pentingnya untuk keberlangsungan kehidupan kita. Dengan adanya pengkaderan KSDA (Konservasi Sunber Daya Alam) yang Bertemakan “Implementasi Nilai-Nilai Konservasi Dalam Kaderisasi” ini dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Kaderisasi konservasi sumber daya alam ini diadakan guna mewujudkan mahasiswa yang memiliki tanggung jawab dan kesadaran yang besar akan pentingnya konservasi dalam kehidupan.

    Terkait dengan keharusan melakukan upaya konservasi sumber daya alam yang sudah dijelaskan pada paragraf diatas, timbul beberapa pertanyaan penting diantaranya apa yang dimaksud dengan konservasi sumber daya alam, apa saja ruang lingkup kegiatan konservasi, faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab ancaman kepunahan dan kerusakan sumber daya alam, apa saja alasan perlunya konservasi, apa tujuan dan motif konservasi. Menyadari bahwa salah satu faktor yang dipandang dominan terkait dengan ancaman kerusakan dan kepunahan sumber daya alam itu adalah aktivitas manusia, terutama terkait dengan pola dan perilaku hidup manusia. Sesungguhnya permasalahan konservasi sumber daya alam bukan hanya semata persoalan teknis biologis melainkan juga terkait erat dengan masalah sosial budaya, cara pandang manusia terhadap sumber daya alam, perilaku hidup dan pola interaksi manusia dengan sumber daya alam.

    Maka dari itu dengan diadakannya pengkaderan ini bisa menjadi langkah awal dalam upaya memberikan kesempatan untuk calon kader agar bisa membawa perubahan terhadap tingkah laku, sikap dan cara berfikir ke arah yang lebih positif mengenai konservasi sumber daya alam.

    Dengan Tujuan

    1. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang Konservasi Sumber Daya Alam bagi calon kader.
    2. Menciptakan kader konservasi yang bertanggung jawab.
    3. Sebagai pelopor dan penggerak di bidang konservasi dalam lingkup organisasi dan masyarakat.

    Kegiatan KADERISASI KSDA ini digelar pada tanggal 29-31Agustus 2022 di Gedung R Ruangan 3A & 3B Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus yang bekerja sama dengan:

    – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah

    – Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus

    – Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah II

    – Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I)

    – Program Kampung Iklim (Proklim) DULBAHLIM

    Dengan agenda:

    Senin, 29 Agustus 2022 :

    –    Opening Ceremony

    –    Materi Dasar-Dasar Kepemiminan

    –    Pembinaan Pecinta Alam

    –    Materi Dasar-Dasar Konservasi

    –    Materi Kehutanan

    –    Kampung Iklim

    Selasa, 30 Agustus 2022 :

    • Dasar-Dasar Ekologi
    1. Ekologi

    Ilmu yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

    1. Ekosistem

    Satuan fungsional antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

    • Praktek Dasar-Dasar Ekologi
    • Materi Herbarium

    Herbarium adalah merupakan kumpulan specimen tanaman yang diawetkan dan data terkait yang digunakan untuk studi ilmiah.

    • Praktek Herbarium

    Dalam praktek ini kami melakukan pengawetan dengan metode kering dan basah.

    • Diskusi Lingkungan

    Dalam diskusi lingkungan ini seluruh anggota Mapala “Arga Dahana” UMK dituntut untuk berpikir kritis tentang permasalahan di lingkungan sekitar dan mendiskusikan solusinya di forum .

     

    Rabu, 31 Agustus 2022 :

    • Materi Flora Fauna Di Indonesia

    Dalam materi ini lebih pengenalan mengenai Flora dan Fauna di Indonesia terutama di lingkungan kita. Yang dimana penyebaran Flora dan Fuana ini mempengaruhi dari Iklim,Tanah,Topografi dan Biotik.

    • Praktek Pengenalan Flora Fauna

    Dalam praktek ini kami mengidentifikasi mengenai tanaman yang telah diberikan pemateri kita.

    • Laporan Hasil Praktek
    • Materi FK3I
    • Closing Ceremony

     

    Dengan Berakhirnya Kegiatan KADERISASI KSDA ( Konservasi Sumber Daya Alam ) yang bertemakan “Implementasi Nilai-Nlai Konservasi Dalam Kaderisasi” ini diharapkan setiap anggota dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang konservasi sumber daya alam. Diharapkan seluruh anggota menjadi kader konservasi yang bertanggung jawab, serta menjadi pelopor dan penggerak dalam berkonservasi di lingkup organisasi dan masyarakat.

     

    Ditulis Oleh : M.Yadat Tauli, Yenny Lusianasari

     

     

     

    Temu Wicara Kenal Medan (TWKM) dan Marwah Forum Diskusi Lingkungan Terbesar Mapala se-Indonesia

    Oleh : Setyo Laksono

    Bagi sebagian besar anggota Mapala, mendengar kata TWKM atau Temu Wicara dan Kenal Medan pasti sudah cukup familiar, TWKM merupakan agenda pertemuan rutin Mahasiswa Pecinta Alam tingkat Perguruan Tinggi se- Indonesia yang di gelar tiap tahun, bisa dibilang TWKM adalah pertemuan terbesar Mapala tingkat Perguruan Tinggi terbesar se-Indonesia.

    TWKM berawal dari kegiatan kemah bakti Mapala Se Jawa dan Bali pada 1987 yang diadakan Mapala Universitas Jenderal Soedirman dan ahirnya TWKM dilaksanakan pertama kali di Madawirna IKIP Yogyakarta pada 1988.

    TWKM sendiri dibagi menjadi dua, Temu Wicara yang diikuti oleh petinggi organisasi guna membahas dan menemukan solusi dari setiap masalah-masalah lingkungan yang terjadi di seluruh daerah di indonesia. Sementara Kenal Medan semacam kegiatan yang berbentuk pengenalan alam bebas dan pendalaman pengetahuan dan keahlian yang terbagi menjadi beberapa bidang seperti Gunung Hutan, Panjat Tebing, Susur Gua, Arung Jeram, Lingkungan Hidup dan Selam.

    Selain sebagai penguat silaturahmi, tujuan diselenggarakan diantaranya Menumbuhkan kesadaran dan sikap kritis mahasiswa pencinta alam Indonesia terhadap permasalahan lingkungan; Meningkatkan peran serta mahasiswa pencinta alam dalam permasalahan lingkungan dan organisasi kepencintaalaman.

    Tahun ini, TWKM XXXII dihelat pada 06-12 Juni 2022 di Tasikmalaya, Jawa Barat dan MAPALA KHANIWATA UNIVERSITAS SILIWANGI  bertindak selaku tuan rumah. TWKM XXXII kali ini mengangkat tema “Konsistensi Mahasiswa Pecinta Alam di Tengah Pandemi Terhadap Penyelamatan Ekosistem Laut” dan  #SaveMarineEcosystem sebagai grand isu. Sebuah gagasan isu lingkungan yang dinilai perlu adanya tindakan bersama terkait kelestarian Ekosistem Laut Khususnya di daerah pesisir Tasikmalaya.

    Pada TWKM ke-32 kali ini kegiatan Kenal Medan (KM) yang biasanya sejalan dengan Temu Wicara (TW) tidak bisa digelar dan digantikan dengan adanya Workshop Kepecintaalaman dan Field Trip di Suaka Margasatwa Sindangkerta. Hal itu terjadi karena Tim Perumus dan Tuan Rumah menilai Urgensi di selenggarakannya TWKM kali ini ada pada Pergantian Perangkat Pengurus yang sudah tertunda selama dua tahun akibat pandemi.

     

    Tidak ingin kelewat momen Mapala “Arga Dahana” UMK turut mendelegasikan  anggotanya atas nama Setyo Laksono (Mpl Ad. 19.25.338m) dalam acara “Temu Wicara Kenal Medan ke-32” yang di selenggarakan oleh MPA KHANIWATA Universitas Siliwangi, Tasikmalaya, Jawa Barat.

     

    TWKM ke-32 kali ini digelar pada tanggal 06-12 Juni 2022 dengan agenda:

    Senin, 06 Juni :

    -Opening Ceremony

    -Diskusi panel bersama KLHK RI dan WALHI Nasional dengan topik Upaya Penyelamatan Ekosistem Laut dari Perspektif Aktivis Lingkungan

    Selasa-Rabu, 07-08 Juni :

    -Pembahasan dan penetapan Agenda Pra Sidang.

    – Sidang Pleno 1

    * Pembahasan dan penetapan mekanisme LPJ dan evaluasi perangkat

    * Pelaporan LPJ dan evaluasi perangkat ( Pusat koordinasi Nasional, Pusat koordinasi Daerah,  Tim Delegasi, Tim Perumus, dan Tuan Rumah Penyelenggara TWKM ke-31 Mapala   Meratus UIN Antasari, Banjarmasin, Kalimantan Selatan)

    – Sidang pleno 2

    * Pembahasan dan penetapan mekanisme rapat komisi

    * Pembagian dan penetapan peserta rapat komisi

    Komisi A : Pembahasan Tata Laksana Forum TWKM

    Komisi B : Pembahasan Isu Lingkungan Nasional

    Kamis, 09 Juni :

    – Sidang Pleno 3

    * Pembahasan dan Penetapan mekanisme pemilihan perangkat TWKM

    * Pemilihan dan penetapan perangkat TWKM

    Jumat, 10 Juni :

    – Sidang Paripurna

    – Workshop Kepecintaalaman

    * Workshop LH dengan pemateri BBKSDA Jawa Barat

    * Workshop Rock Climbing dengan pemateri Vertical Rescue Indonesia

    * Workshop Caving dengan pemateri HIKESPI

    * Workshop Arung Jeram dengan pemateri FAJI

    Sabtu, 11 Juni :

    – Pelepasan Tukik di Suaka Margasatwa Sindangkerta

    – Penanaman Manggrove di pesisir Pantai KarangTawulan Tasikmalaya

    Minggu, 12 Juni :

    – Closing Ceremony

     

    Dengan berakhirnya TWKM ke-32 ini berdampingan juga dengan terpilih dan di sepakatinya perangkat – perangkat yang baru serta tuan rumah penyelenggara TWKM ke-33 yang sudah ditetapkan yaitu Mapala MAHAGAPA Universitas Gajah Putih , Takengon, Aceh.

    Banyak hal baru yang dapat dipelajari di pertemuan ini, bercampurnya seluruh keanekargaman yang ada di seluruh penjuru negeri menambah intelegensi  dan toleransi, semoga semua yang didapat bermanfaat bagi pribadi dan organisasi.

    Salam Lestari!!

    Pengenalan Medan Anggota Muda Angkatan 27 “Mapala Arga Dahana” UMK

                             Pengenalan Medan Anggota Muda Angkatan 27

                       “Mapala Arga Dahana” UMK

     

    Oleh : Yenny Lusianasari

     

        Mapala “Arga Dahana” melakukan pengenalan medan pada hari minggu tanggal 23-mei-2022 yang dilaksanakan oleh Anggota Muda angakatan 27 bersama dengan anggota tetap Mapala “Arga Dahana” Universitas Muria Kudus , kegiatan pengenalan medan kali ini diselenggarakan di 2 lokasi berbeda yang pertama di Gua bandung kedung winong dan tebing TWKM Sukolilo Kabupate Pati

    Kegiatan pengenalan medan diawali dengan pengenalan medan  Gua yang lokasinya berada di Gua bandung kedung winong dilakukan secara langsung perjalanan penelusuran Gua yang menjelaskan tentang karakteristik Gua, Ornamen Gua yang meliputi bagian Gua aliran air atau bukan aliran air, serta menjelaskan teknik dan alat dalam penelusuran Gua. Selain itu para Anggota Muda juga belajar mengenai salah satu Teknik dalam penelusuran Gua yaitu Teknik rigging.

    Dalam kegiatan ini anggota melakukan panjat tebing. Panjat tebing itu sendiri diartikan Panjat tebing atau Rock Climbing olahraga yang tebilang ekstrem karena kegiatannya di tebing yang berkontur batuan dan memiliki kemiringan mencapai 45°. Menurut Wiyanto (1986), panjat tebing ialah suatu olahraga yang mengutamakan kelenturan dan kekuatan tubuh, kecerdikan dan keterampilan menggunakan peralatan maupun dalam menyiasati tebing itu sendiri dengan memnafaatkan cacat batuan. Secara umum panjat tebing ialah merupakan kegiatan menaiki ditebing dengan menggunakan peralatan yang lengkap.

    Panjat tebing berkembang pesat saat ini sebagai kegiatan olahraga petualang yang berkegiatan di alam bebas dan menjadi olahraga yang banyak memberi prestasi di indonesia.Dengan kegiatan ini Mapala “Arga Dahana” melakukan pengenalan medan kepada Anggota Muda bukan hanya pengenalan medan melalui materi ruang saja namun anggota melakukan pengenalan medan secara langsung dengan panjat tebing. Kegiatan pengenalan medan dengan pengenalan medan tebing yang berlokasi di Tebing Tebing TWKM sukolilo. Kegiatan pengenalan medan tebing diawali dengan mengulas ulang pengenalan alat climbing, yang dilanjut dengan teknik panjat tebing alam serta cara belaying dalam kegiatan pemanjatan. terakhir para peserta juga diajarkan teknik Cleaning dan teknik rappling  dengan menuruni tebing yang dibantu dengan seutas tali karmantel.

    Sebagai potensi SAR yang Siap, Mapala “Arga Dahana” UMK gelar pelatihan SAR.

     

    Oleh: Setyo Laksono

     

    SAR (search and rescue) adalah kegiatan dan usaha mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam musibah-musibah seperti pelayaranpenerbangan, dan bencana. Istilah SAR telah digunakan secara internasional tak heran jika sudah sangat mendunia sehingga menjadi tidak asing bagi orang di belahan dunia manapun tidak terkecuali di Indonesia.

    Pada kegiatan kali ini Mapala “Arga Dahana” melangsungkan Pelatihan SAR untuk seluruh anggota dan anggota muda yang bekerja sama dengan MDMC Kudus sebagai Pemateri da Instruktur dan di fokuskan pada materi dasasr MFR (Medical First Responder) dan Water rescue, MFR sendiri merupakan upaya pertolongan yang pertama kali tiba ditempat kejadian, yang memiliki kemampuan penanganan   kasus gawat darurat dan terlatih untuk tingkat dasar, sementara Water Rescue sendiri ialah sebagai suatu kegiatan pertolongan atau penyelamatan serta cara pemindahan korban dari perairan seperti kolam, sungai, dan laut.

    Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari mulai dari tanggal 25-27 maret 2022, dan berlangsung di gedung rektorat lt 4 ruang seminar Universitas Muria Kudus untuk materi ruang MFR dan teori dasar water rescue, kolam renang untuk praktek dasar water rescue dan Sungai desa Ngemplak kec Undaan sebagai tempat simulasi lapangan water rescue, kegiatan ini diadakan oleh Koordinator Divisi SAR Mapala Arga Dahana yang bertujuan untuk menambah pengetahuan dan melatih keterampilan para anggota dan anggota muda dalam hal musibah kebencanaan, serta menyiapkan kader Potensi SAR yang siap, tanggp, Tangguh dan berkompeten, Ujar Fiza ainul latif selaku ketua panitia dan Koordinator Divisi SAR.

    Anniversary Mapala “Arga Dahana” UMK selenggarakan Fun Climbing Se-Karesidenan pati

    Oleh : Pipit Windi Febriana

     

    Dalam rangka hari ulang tahun Mapala “Arga Dahana” UMK ke-27 menggelar fun climbing yang diikuti oleh peserta sispala SMA Se-Kabupaten Kudus, Mapala Se-karesidenan pati hingga mapala Semarang juga ikut hadir. Kegiatan fun climbing ini juga diikuti oleh mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK).

    Fun climbing ini dilaksanakan selama satu hari, 26 Februari 2022 dengan ratusan doorprize menarik yang sudah disediakan oleh panitia. Untuk total peserta yang mengikuti fun climbing sebanyak 150 orang, paling banyak peserta dari mapala se-karesidenan pati.

    Dengan kegiatan tersebut olahraga climbing bisa semakin diminati oleh para kalangan anak , remaja maupun dewasa karena olahraga tersebut tergolong olahraga yang cukup menantang. Peserta yang mengikuti rata-rata sudah ahli dalam olahraga climbing karena memang dari berbagai organisasi yang sudah jelas setiap harinya melakukan olahraga climbing.

    Fun climbing ini adalah puncak acara dari serangkaian acara memperingati ulang tahun Mapala Arga Dahana yang meriahkan juga dengan hiburan akustik dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sekam. Dari puncak acara ini dari kegiatan sebelumnya yaitu ada tasyakuran internal yang dihadiri oleh keluarga besar alumni Mapala Arga Dahana dan donor darah