Mapala “Arga Dahana” UMK Sukses Meraih Juara 2 Lomba Wana Lestari 2023 Tingkat Jawa Tengah

Setelah kembalinya Mapala “Arga Dahana” UMK dalam nominasi terbaik Lomba Wana Lestari Kategori Kelompok Pencinta Alam & Kader Konservasi Alam (KKA) tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2023, hasil akhir dari penilaian administrasi hingga penilaian lapangan sudah dikeluarkan oleh Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Jawa Tengah.

Puji syukur Hasil Penilaian Lomba Kelompok Pencinta Alam (KPA) & Kader Konservasi Alam (KKA) cukup memuaskan.

Mapala “Arga Dahana” UMK berhasil menjadi juara 2 Lomba Wana Lestari 2023 Jawa Tengah kategori Kelompok Pencinta Alam

Muhammad Thoha (Mpl.Ad 19.25.334 cl) berhasil menjadi juara 3 Lomba Wana Lestari 2023 kategori Kader Konservasi Alam

Hasil ini merupakan ke-Delapan kalinya bagi Mapala “Arga Dahana” menjadi runner up semenjak terakhir kali menjadi runner up tahun 2017, hasil ini bisa dijadikan acuan untuk kita semua agar terus berbenah dan terus konsisten terhadap upaya pelestarian lingkungan.

Selamat atas prestasi yang diraih, Teruslah Tumbuh dan Berkembang !!! .

Ditulis Oleh : Setyo Laksono

PEMBIBITAN SEBAGAI LANGKAH AWAL KONSERVASI MANDIRI

 

 

Ditulis Oleh : Arya yudha

Pembibitan merupakan kegiatan atau suatu proses dari penyempaian benih, mulai dari penanaman bibit hingga menjadi sebuah tanaman muda. Untuk mengetahui tanaman tersebut sudah menjadi tanaman muda, dapat dilihat dari munculnya tunas akar dan beberapa daun kecil seperti pucuk. Dan diperlukan beberapa hari untuk dapat di tanam kembali agar menjadi tanaman dewasa. Hal ini adalah salah satu cara untuk memperbanyak tanaman yang dapat tetap menghijauakan bumi, atau bisa disebut juga go green.

Dalam pergerakkan untuk melestarikan lingkungan, Mapala “Arga Dahana” UMK tidak ingin ketinggalan. Mapala “Arga Dahana” UMK masih aktif melaksanakan pogram harian pembibitan. Selain untuk memperbanyak tanaman guna melestarikan lingkungan dengan menghijaukan bumi, kegiatan ini juga di gunakan sebagai ajang edukasi untuk Anggota Muda Mapala “Arga Dahana” UMK. Mereka dapat belajar mengenai beberapa jenis tumbuhan, cara penanaman serta memilih bibit yang baik.

Pada tanggal 10 januari 2023, Mapala “Arga Dahana” UMK telah menanam sekitar 314 bibit. Dengan rincian 130 biji durian, 74 biji nangka, 76 biji kelengkeng, 33 biji rambutan serta 1 biji matoa. Sedangkan per tanggal 21 Februari 2023, pembibitan di Mapala “Arga Dahana” UMK mencapai 344 biji yang sudah berhasil ditanam. Diantaranya terdapat 205 biji durian, 73 biji rambutan, 39 biji salak, dan 27 biji trembesi. Tidak cukup di penanaman biji saja. Semua biji yang telah selesai tanaman, tidak dibiarkan begitu saja. Bibit-bibit tersebut tetap di rawat dan di siram setiap hari, sehingga dapat menjadi tanaman yang tumbuh dengan baik.

Pembibitan tersebut dilakukan secara mandiri di lahan persemaian milik Mapala “Arga Dahana” UMK. Bibit yang sudah di semai dirawat sedemikian rupa hingga nantinya siap untuk ditanam di lapangan sesuai dengan kebutuhan, pembibitan merupakan salah satu upaya konservasi mandiri yang dilakukan agar bisa terus konsisten dalam upaya pelestarian lingkungan.

Mapala “Arga Dahana” UMK Berpartisipasi dalam Kegiatan  Revitalisasi Hutan Mangrove Pesisir Jepara IV (RHMPJ IV)

 

Ditulis Oleh : Setyo Laksono

 

Wahana Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup (Wapalhi) Fakultas Syariah dan Hukum UNISNU JEPARA kembali melaksanakan kegiatan “Revitalisasi Hutan Mangrove Pesisir Jepara IV” (RHMPJ IV), di Pantai Kropak, Dukuh Margokerto, Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Jepara, pada Ahad (12/3/2023).

RHMPJ IV merupakan upaya untuk merestorasi hutan mangrove dan mencegah abrasi, serta peningkatan potensi pariwisata desa. Sebanyak 6.000 bibit mangrove jenis rhizophora ditanam di pantai Kropak, Bangsri. Kegiatan mulia ini diikuti oleh 350 peserta yang berasal dari unsur Mapala, Sispala, Opa, komunitas kemasyarakatan, alumni dan anggota Wapalhi UNISNU JEPARA, serta masyarkat sekitar pantai.

RHMPJ IV secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah Widi Hartanto, ST, MT., yang hadir mewakili Gubernur Jawa Tengah, dilanjutkan dengan penyerahan bibit secara simbolis dari Kepala DLHK Provinsi Jateng kepada Ketua Wapalhi UNISNU JEPARA Kadhumatul Hilma. Dalam sambutannya, Kepala DLHK Provinsi Jateng mengajak untuk saling bahu membahu, bersatu padu melakukan penanaman mangrove di Pantai Kropak, Bangsri. “Yang penting kemudian adalah memasyaratkan daya guna tanaman mangrove secara maksimal, hal itu diawali dengan ngopeni, minimal melakukan penanaman, kemudian memantau perkembangan mangrove, di sinilah perlunya kerja sama dengan masyarakat sekitar. Harapannya mereka ikut serta menjaga atau bahkan menambah jumlah mangrove,” pesannya. Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Dekan FSH UNISNU JEPARA, CDK Wilayah II DLHK Jateng, DLH Jepara, Basarnas Jepara, Petinggi Desa Bondo, Kabag Log Polres Jepara, anggota Koramil 07/Bangsri, dan Ketua RT/RW setempat.

 

Wakil Dekan FSH UNISNU JEPARA yang juga Pembina Wapalhi Hudi, S.H.I., M.S.I., mengemukakan bahwa Wapalhi UNISNU JEPARA secara rutin melakukan kegiatan penanaman tiap tahunnya, mulai dari PLM (Penghijauan Lereng Muria) ataupun RHMPJ (Revitalisasi Hutan Mangrove Pesisir Jepara). “Kegiatan penanaman mangrove merupakan bagian menjaga hubungan dengan Tuhan, dengan manusia, dan dengan alam. Maka dengan ikut andil dalam kegiatan ini berarti kita tengah mengimplementasikan nilai hablum minal alam,” ujarnya. Ketua Wapalhi, Kadhumatul Hilma menjelaskan bahwa sebelumnya di pantai Koprak, Bangsri sering terkena abrasi dan rob, bahkan rob yang terjadi sampai menggenangi lahan produktif warga. “Harapan kami dengan adanya kegiatan penanaman mangrove dapat mengurangi potensi bencana yang mungkin terjadi, juga dapat menjadi pemantik bagi banyak pihak agar lebih peduli terhadap kelestarian mangrove,” jelasnya.

 

RHMPJ IV merupakan kelanjutan dari kegitan sebelumnya yang sukses melaksanakan Revitalisasi Hutan Mangrove Pesisir Jepara sebanyak tiga kali di desa Bulak Baru, Kedung, Jepara, pada tahun 2017, 2020, dan 2021. Kegiatan penanaman bukanlah menjadi hal baru bagi Wapalhi UNISNU JEPARA, sejak tahun 2005 sudah rutin melaksanakan penanaman, namun konsentrasi pada mangrove dimulai sejak tahun 2017.

    Proklim Penanaman dengan SMK 1 PGRI Mejobo Kudus

    Proklim Golan Tepus kembali mengadakan kegiatan penanaman dengan bekerjasama dengan pihak Mapala “Arga Dahana” Universitas Muria Kudus dan SMK 1 PGRI Mejobo Kudus tepat pada hari Sabtu, 11 Maret 2023.

    Program Kampung Iklim (Proklim) merupakan sebuah program berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam aksi adaptasi, mitigasi perubahan iklim, serta penurunan emisi gas rumah kaca. Diharapkan dengan adanya proklim masyarakat memiliki peranan dan kontribusi dalam pengendalian perubahan iklim. Kabupaten Kudus sendiri sudah terdapat proklim sebanyak 29 desa dan salah satunya yaitu Proklim Golan Tepus yang berada di Desa Golan Tepus, Kec. Mejobo, Kab. Kudus.

    Penanaman di mulai dari depan SMK PGRI 1 Mejobo Kudus setelah itu dilanjut pada bagian kiri jalan sampai dekat lampu merah. Lalu lanjut menanam pohon pada bagian kanan jalan sampai bibit tanaman yang dibawa buat menanam itu habis. Proklim Golan Tepus sudah sering mengadakan kegiatan penanaman ini. Diharapkan dari penanaman pohon ini dapat membuat udara menjadi lebih segar, mengurangi dampak perubahan iklim, dan mencegah polusi air.

    Pohon yang ditanam yaitu Tabebuya sebanyak 100 dan sedikit beberapa pohon Flamboyan. Pohon Tabebuya merupakan bunga yang berasal dari Brazil dan termasuk jenis pohon besar. Pohon ini sedikit mirip dengan bunga sakura karena bentuknya mirip tetapi berwarna kuning. Pohon Tabebuya hidup di iklim kering hal sangat cocok sekali ditanam di daerah Golan Tepus yang daerahnya kering dan panas. Penanaman pohon Tabebuya di Proklim Golan Tepus difungsikan sebagai peneduh dan estetika. 

    Selain Tabebuya ditanam juga pohon Flamboyan, pohon ini juga sering disebut mirip dengan pohon Sakura. Pohon ini merupakan flora asli dari Madagaskar yang sudah lama berkembang di Indonesia. Manfaat yang dirasakan masyarakat secara langsung maupun tak langsung dari program ini cukup banyak, antara lain berupa rasa nyaman, lingkungan bersih dan asri, ketahanan pangan meningkat, udara semakin sejuk, air tanah bertambah, banjir yang tak lagi menyapa, dan lain sebagainya yang tentunya jika dikalkulasi, menjadi tak terhingga.

    PELATIHAN ADMINISTRASI GUNA MELATIH ANGGOTA ORGANISASI MELAKUKAN IMPLEMENTASI DAN MENYUSUN LAPORAN

    C:\Bulletin\Pelatihan Administrasi\IMG_3832.JPG

    Dalam pelatihan administrasi ini membahas terkait apa itu organisasi, pengertian administrasi, bagaimana administrasi yang baik dalam sebuah organisasi dan cara pengelolaannya, serta fungsi manajemen dalam organisasi. Dalam menjalankan sebuah administrasi utamanya dalam berorganisasi, diperlukan seorang administrator yang mampu menjalankan fungsi administrasi dengan baik.

    Anggota Mapala “Arga Dahana” Universitas Muria Kudus melakukan serangkaian kegiatan yaitu pelatihan administrasi. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anggota terutama penting untuk anggota muda guna untuk guna melatih dan mengetahui tentang administrasi dalam berorganisasi.

    Dalam pengertian luas, administrasi diartikan sebagai aktivitas kerja sama oleh sekelompok orang yang didasarkan pada pembagian kerja, sesuai yang telah ditentukan dalam struktur, dilakukan untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien.

    Administrasi dibutuhkan oleh setiap organisasi ataupun perusahaan. Administrasi membantu dalam hal perencanaan serta pengembangan kegiatan, demi tercapainya tujuan bersama. Setidaknya ada tiga tujuan administrasi, yakni: 

    1. Untuk memantau kegiatan atau data milik organisasi Adanya administrasi membantu organisasi untuk memantau dan senantiasa memperhatikan kegiatan atau data yang dimilikinya. 

    2. Untuk evaluasi. Selain untuk memantau, administrasi juga dibutuhkan untuk melakukan evaluasi, misalnya evaluasi kebijakan, kegiatan, rencana, atau hal lainnya. 

    3. Untuk penyusunan program kegiatan Administrasi juga bertujuan untuk membantu penyusunan program kegiatan dan pengembangannya, agar sejalan dengan yang diinginkan organisasi tersebut.

    Pelatihan administrasi tersebut diisi dan dibimbing oleh alumni dari Mapala “Arga Dahana” UMK yaitu Bu Lilis Setyani. Dengan kehadiran beliau sangat membantu para anggota karena memberikan materi administrasi guna menunjang organisasi.

    Dalam pelatihan tersebut dijelaskan secara rinci tentang tata cara administrasi seperti anggaran dana rumah tangga, cara membuat proposal sponsor, cara membuat sebuah kegiatan atau acara, cara mengisi dan mengelola uang untuk organisasi.

    Pelatihan yang dibawakan sangat seru dan tidak membosankan karena di bagian terakhir acara diadakan sebuah praktek secara langsung yaitu dengan diskusi bersama untuk membuat sebuah acara dengan menyusun sebuah proposal.

    SAR Mapala “Arga Dahana” UMK Ikut Turun Membantu Warga Yang Terdampak Bencana Banjir

    SAR (Search And Rescue) merupakan upaya penyelamatan, penolongan serta pencarian seseorang yang dikhawatirkan akan menghadapi suatu bahaya. Selain itu, juga  memberikan bantuan pada warga yang terkena bencana atau musibah sesuai prosedur. Istilah SAR juga tidak asing lagi karena telah digunakan di dalam dan luar negeri.

     Berhubungan dengan cuaca yang memburuk akhir – akhir ini. Dimulai dari akhir tahun 2022 yang dimana curah hujannya sangat tinggi. Itu berlanjut hingga ke awal tahun 2023 hingga banyak daerah yang terkena musibah banjir. Sebagai mahasiswa pencinta alam yang berada di Kudus Mapala “Arga Dahana” UMK turut ikut dalam membantu warga yang terdampak bencana banjir di Wilayah Kudus. Dalam hal ini semua anggota mapala dikerahkan untuk membantu korban banjir tersebut.

    Lokasi yang dituju Mapala “Arga Dahana” UMK , antara lain :

    1. Tumulus
    2. Karangrowo
    3. Setro Kalangan
    4. Posko Jati Wetan
    5. Rumah Dokter Radek                               

    Tanggal 1 januari 2023 tim SAR Mapala “Arga Dahana” UMK ke tempat Dokter Radek yang bertempat tinggal di Desa Loram, sembari menunggu perahu yang dari lokasi Karangrowo. Setelah perahu sudah datang di lokasi banjir kita langsung mengevakuasi warga yang masih berada di rumah atau masih terjebak di tengah-tengah banjir. kemudian istirahat makan dan melanjutkan ke posko Jati Wetan untuk monitoring dan stand by jika nanti kita dibutuhkan, serta sebelum waktu subuh Anggota Mapala “Arga Dahana” UMK juga membantu menyiapkan makanan.

    Tanggal 2 januari 2023 total keseluruhan terdampak banjir di Kab. Kudus ada 31.092 jiwa dan yang mengungsi ada 766 jiwa. Tim SAR Mapala “Arga Dahana” UMK membantu mengevakuasi korban banjir di wilayah Desa Karangrowo, kemudian tim kita juga ada yang membantu di lokasi dapur umum guna membungkus makanan untuk warga yang mengungsi di Desa Setrokalangan, serta ikut dalam siaga posko bencana banjir di Desa Jati Wetan.

    Tanggal 3 januari 2023 total keseluruhan terdampak banjir di Kab. Kudus ada 28.707 jiwa dan yang mengungsi ada 851 jiwa. Tim kita ikut serta dalam siaga posko bencana dan assessment data warga terdampak bencana banjir di Desa Wates.

    Tanggal 4 januari 2023 total keseluruhan terdampak banjir di Kab. Kudus ada 40.568 jiwa dan yang mengungsi ada 855 jiwa. Tim kita ikut serta dalam siaga posko bencana dan manajemen posko logistik terdampak banjir di Desa Setrokalangan.

    Tanggal 5 januari 2023 total keseluruhan terdampak banjir di Kab. Kudus ada 44.713 jiwa dan yang mengungsi ada 961 jiwa. Tim kita ikut serta dalam relawan dapur umum dan assessment data warga terdampak bencana banjir di Desa Setrokalangan.

    Berdasarkan perkembangan laporan – laporan dari warga perihal banjir di Wilayah Kudus berangsur-angsur surut, namun tetap ada yang masih tergenang air. Dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar logistik bagi warga pengungsi dan terdampak lainnya, tim gabungan dari BPBD Kabupaten Kudus, Dinas Sosial, PMI dan relawan bencana lainnya telah mendirikan dapur umum dan menyediakan logistik di tiap-tiap posko.

    Dalam rangka meninjau lokasi kejadian dan juga posko – posko yang ada di setiap desa guna memastikan penanganan darurat telah dilaksanakan dengan baik dengan memprioritaskan keselamatan masyarakat, serta sebagai antisipasi agar banjir tidak semakin meluas, tim gabungan dari unsur BPBD Kabupaten Kudus, TNI, Polri dan relawan juga telah membentuk satgas khusus untuk memperbaiki drainase, saluran air dan tanggul yang mengalami kerusakan.

    Kita menghimbau agar masyarakat dapat mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh fenomena cuaca ekstrem. Upaya seperti pemantauan kondisi sungai, pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat disarankan perlu dilakukan secara berkala.Guna meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana susulan, masyarakat di sepanjang aliran sungai agar melakukan evakuasi mandiri sementara jika terjadi hujan menerus dengan intensitas tinggi selama lebih dari satu jam. Masyarakat juga diharapkan agar selalu memperhatikan kondisi debit sungai dan menghindari lereng curam yang minim vegetasi.

    Upaya Mapala “Arga Dahana” UMK untuk tetap Menjaga Kelestarian Alam dengan Melakukan Perawatan yang Berkelanjutan.

    IMG-20221211-WA0015.jpg

    Penanaman awal yang dilakukan pada bulan September 2021 kemarin, tepatnya di Desa Kandangmas, Dawe, Kudus oleh Mapala “Arga Dahana” UMK. Sebanyak 500 pohon yang ditanam kala itu, Mapala “Arga Dahana” UMK masih terus memantau daerah tersebut serta mengadakan penyulaman ketika dibutuhkan. Tentunya dari lima ratus tanaman tersebut, tidak hanya satu jenis saja yang ditanam pada saat itu melainkan ada berbagai jenis tanaman seperti Tanaman Trembesi, Ketapang Kencana, Glodokan, Tabebuya dan lain-lain. 

    Tepat pada tanggal 9 Desember 2022, Mapala “Arga Dahana” melakukan sebuah kegiatan yaitu penyulaman di Desa Kandangmas, Dawe, Kudus, dan ini sudah kali kedua dilaksanakannya penyulaman dari penanaman tersebut. Hal ini dilakukan pastinya guna menjaga daerah tersebut agar tetap hijau dan rindang.

    Sedangkan penyulaman sendiri merupakan suatu proses atau tahapan pemeliharaan tumbuhan. Penyulaman ini dilakukan dengan cara menggati tumbuhan yang sudah mati dengan bibit baru. Penyulaman ini sangat penting dalam proses perawatan penanaman. Guna mempertahankan jumlah tanaman dari kegiatan penanaman agar tidak habis sebab tumbuhan  banyak yang mati. Penyulaman biasanya dilakukan selang beberapa bulan setelah tumbuhan tersebut ditanam dan waktu masih musim penghujan. Dengan kondisi global yang memprihatinkan, salah satu cara yang efektif untuk tetap menjaga ekosistem dan menghidupkan kembali keindahan alam yaitu dengan melakukan penyulaman. Penyulaman bisa disebut juga dengan rehabilitas lahan yang merupakan kegiatan menanam kembali di tempat – tempat yang telah mengalami kerusakan.  Penyulaman juga dapat meningkatkan kualitas udara dan air, memperbaiki kondisi iklim serta dapat menyadarkan pentingnya konservasi. 

    Sebelum melakukan penyulaman  ini, Mapala “Arga Dahana” UMK mempersiapkan keperluan yang akan dibutuhkan di kegiatan ini. Sudah diketahui dari penjelasan diatas, bahwa ini merupakan kegiatan yang berkelanjutan. Seperti sebelumnya persiapan yang diperlukan seperti mempersiapkan alat – alat untuk penyulaman, pembuatan pasak serta bibit baru  yang siap tanam. Dalam kegiatan ini Mapala “Arga Dahana” UMK membagi anggotanya menjadi dua kelompok. Setiap kelompok tersebut ditugaskan melakukan penyulaman di tempat yang berbeda. Tepatnya pada sepanjang jalan raya dan tanah lapang yang berada di area menuju waduk logung.

    Proklim dan Upaya Mapala “Arga Dahana” UMK Berkontribusi Terhadap Pelestarian Lingkungan di Masyarakat

    Ditulis Oleh : Setyo Laksono

    Mahasiswa pencinta alam atau Mapala identik dengan mahasiswa yang hobinya Naik Gunung,Panjat Tebing, susur goa dan kegiatan alam lainnya, hal itu mungkin hanya sebagian kecil dari kegiatan mapala saja. Di sisi lain, kegiatan Mapala tentu saja bertujuan untuk melestarikan lingkungan, seperti halnya penghijauan, pembersihan dan pengolahan sampah, diskusi, edukasi, dan sosialisasi. serta juga kegiatan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

    Dalam hal ini Mapala “Arga Dahana” UMK turut berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan melalui Program Kampung Iklim (ProKlim) , yaitu program berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi GRK (Gas Rumah Kaca) serta memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan yang dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah.

    Pelaksanaan Proklim mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 84 tahun 2016 tentang Program Kampung Iklim, dimana di dalamnya terkandung komponen utama, syarat pengusulan, penilaian dan kategori Proklim. Dalam peraturan menteri tersebut juga disinggung bahwa ProKlim dapat dikembangkan dan dilaksanakan pada wilayah administratif paling rendah setingkat RW atau dusun dan paling tinggi setingkat kelurahan atau desa.

    Mapala “Arga Dahana” UMK setidaknya telah bekerja sama dan turut membina beberapa Proklim yang ada di Kabupaten Kudus dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir karena Proklim menjadi salah satu Program Kerja Mapala yang stragtegis di bidang sosial kemasyarakatan, Mapala bisa berperan sebagai Konseptor karena identitas kita sebagai mahasiswa sering dipandang memiliki tingkat intelegensi lebih tinggi dari kebanyakan masyarakat pedesaan sehingga ide, gagasan dan inovasi kita senantiasa dibutuhkan. Namun Mapala tak akan puas jika hanya memberi masukkan saja, tentunya Mapala akan turut andil beradaptasi, berinteraksi dan bekerja di lapangan bersama masyarakat.

    Salah satu Proklim yang dibina oleh Mapala “Arga Dahana” UMK berada di Dukuh Conge Desa Ngembalrejo Kecamatan Bae Kudus, Proklim ini bernama Conge Peduli Lingkungan (CPL). Mapala sendiri sudah bekerjasama dengan CPL sejak awal perintisan menjadi Kampung Iklim antara tahun 2017 dan sudah banyak kegiatan yang dilaksanakan di Proklim tersebut, meskipun sempat vakum akibat Pandemi namun semangat dari masyarakat untuk berbenah senantiasa ada.

    Di tahun ini Mapala kembali hadir ditengah tengah masyarakat Dukuh Conge dengan membawa beberapa program baru, seperti Bank Sampah Digital, Pupuk Kompos Organik, Vertikultur, Tanaman Obat Keluarga, Plangisasi dan Advokasi Lingkungan. Program baru tidak serta merta menghilangkan program lama, justru Mapala harus membangun semuanya dari awal karena Proklim sempat vakum akibat Pandemi. Bank sampah dulunya ada dan bernama Bank Sampah Amanah namun tak luput dari dampak pandemi hingga harus tutup dan vakum, kemudian kami menginisiasi untuk diaktifkan kembali dengan menambah inovasi yang berbasis teknologi maka lahirlah Bank Sampah Digital. Pupuk Kompos Organik merupakan Program baru di Proklim CPL, Sebuah upaya meminimalisir sampah organik rumah tangga dan dapat diolah lagi menjadi produk yang bermanfaat, melalui sosialisasi dan pembinaan secara berkala terhadap masyarakat sekitar, besar harapan daerah ini menjadi daerah Swasembada pupuk. Vertikultur juga program baru yang diperkenalkan di CPL yang merupakan teknik menanam dengan memanfaatkan lahan yang terbatas. Tanaman Obat keluarga merupakan program lama yang diusung kembali, program ini menuntut masyarakat untuk setidaknya menanam apotek hidup secara mandiri.Sementara itu Plangisasi dan Advokasi Lingkungan juga program baru yang saling berkesinambungan guna menegaskan kembali keberadaan lingkungan hidup di wilayah CPL.

    Berkat dukungan dari masyarakat, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kudus dan pihak pemerintah desa khususnya Dukuh Conge semua upaya pengaktifan kembali Program CPL dapat dijalankan bersama sama, apapun kegiatan yang di inisiasi Mapala, antusiasme masyarakat sekitar untuk berpartisipasi cukup bagus sehingga menambah gairah Mapala untuk terus mengabdi.

     

                        Mengabdi untuk Konservasi, Semoga Tetap Lestari, Salam Lestari!!!

     

    Tingkatkan Kualitas di Bidang Konservasi, Mapala “Arga Dahana” UMK Gelar Kaderisasi Konservasi Sumber Daya Alam Bersama BKSDA Jawa Tengah

     

    Mapala “Arga Dahana” UMK merupakan suatu bentuk organisasi kemahasiswaan pada tingkat Universitas Muria Kudus yang bergerak di bidang penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup serta sosial kemasyarakatan, yang dimana organisasi ini bertujuan agar terbinanya mahasiswa yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, melestarikan Sumber Daya Alam, Lingkungan hidup  serta mewujudkan visi misi almamater.

    Pengkaderan  merupakan sebuah cara, proses, maupun sikap mendidik untuk membentuk seseorang menjadi kader. Hal ini termasuk suatu kebutuhan dan kewajiban yang tersendiri bagi setiap organisasi untuk menghasilkan para kader yang merupakan anggota inti penggerak organisasi yang memiliki tanggung jawab dan wawasan berfikir yang luas, serta para anggota dapat dijadikan teladan dalam kehidupan bermasyarakat untuk menyadari bahwa alam juga sama pentingnya untuk keberlangsungan kehidupan kita. Dengan adanya pengkaderan KSDA (Konservasi Sunber Daya Alam) yang Bertemakan “Implementasi Nilai-Nilai Konservasi Dalam Kaderisasi” ini dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Kaderisasi konservasi sumber daya alam ini diadakan guna mewujudkan mahasiswa yang memiliki tanggung jawab dan kesadaran yang besar akan pentingnya konservasi dalam kehidupan.

    Terkait dengan keharusan melakukan upaya konservasi sumber daya alam yang sudah dijelaskan pada paragraf diatas, timbul beberapa pertanyaan penting diantaranya apa yang dimaksud dengan konservasi sumber daya alam, apa saja ruang lingkup kegiatan konservasi, faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab ancaman kepunahan dan kerusakan sumber daya alam, apa saja alasan perlunya konservasi, apa tujuan dan motif konservasi. Menyadari bahwa salah satu faktor yang dipandang dominan terkait dengan ancaman kerusakan dan kepunahan sumber daya alam itu adalah aktivitas manusia, terutama terkait dengan pola dan perilaku hidup manusia. Sesungguhnya permasalahan konservasi sumber daya alam bukan hanya semata persoalan teknis biologis melainkan juga terkait erat dengan masalah sosial budaya, cara pandang manusia terhadap sumber daya alam, perilaku hidup dan pola interaksi manusia dengan sumber daya alam.

    Maka dari itu dengan diadakannya pengkaderan ini bisa menjadi langkah awal dalam upaya memberikan kesempatan untuk calon kader agar bisa membawa perubahan terhadap tingkah laku, sikap dan cara berfikir ke arah yang lebih positif mengenai konservasi sumber daya alam.

    Dengan Tujuan

    1. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang Konservasi Sumber Daya Alam bagi calon kader.
    2. Menciptakan kader konservasi yang bertanggung jawab.
    3. Sebagai pelopor dan penggerak di bidang konservasi dalam lingkup organisasi dan masyarakat.

    Kegiatan KADERISASI KSDA ini digelar pada tanggal 29-31Agustus 2022 di Gedung R Ruangan 3A & 3B Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus yang bekerja sama dengan:

    – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah

    – Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus

    – Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah II

    – Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I)

    – Program Kampung Iklim (Proklim) DULBAHLIM

    Dengan agenda:

    Senin, 29 Agustus 2022 :

    –    Opening Ceremony

    –    Materi Dasar-Dasar Kepemiminan

    –    Pembinaan Pecinta Alam

    –    Materi Dasar-Dasar Konservasi

    –    Materi Kehutanan

    –    Kampung Iklim

    Selasa, 30 Agustus 2022 :

    • Dasar-Dasar Ekologi
    1. Ekologi

    Ilmu yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

    1. Ekosistem

    Satuan fungsional antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

    • Praktek Dasar-Dasar Ekologi
    • Materi Herbarium

    Herbarium adalah merupakan kumpulan specimen tanaman yang diawetkan dan data terkait yang digunakan untuk studi ilmiah.

    • Praktek Herbarium

    Dalam praktek ini kami melakukan pengawetan dengan metode kering dan basah.

    • Diskusi Lingkungan

    Dalam diskusi lingkungan ini seluruh anggota Mapala “Arga Dahana” UMK dituntut untuk berpikir kritis tentang permasalahan di lingkungan sekitar dan mendiskusikan solusinya di forum .

     

    Rabu, 31 Agustus 2022 :

    • Materi Flora Fauna Di Indonesia

    Dalam materi ini lebih pengenalan mengenai Flora dan Fauna di Indonesia terutama di lingkungan kita. Yang dimana penyebaran Flora dan Fuana ini mempengaruhi dari Iklim,Tanah,Topografi dan Biotik.

    • Praktek Pengenalan Flora Fauna

    Dalam praktek ini kami mengidentifikasi mengenai tanaman yang telah diberikan pemateri kita.

    • Laporan Hasil Praktek
    • Materi FK3I
    • Closing Ceremony

     

    Dengan Berakhirnya Kegiatan KADERISASI KSDA ( Konservasi Sumber Daya Alam ) yang bertemakan “Implementasi Nilai-Nlai Konservasi Dalam Kaderisasi” ini diharapkan setiap anggota dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang konservasi sumber daya alam. Diharapkan seluruh anggota menjadi kader konservasi yang bertanggung jawab, serta menjadi pelopor dan penggerak dalam berkonservasi di lingkup organisasi dan masyarakat.

     

    Ditulis Oleh : M.Yadat Tauli, Yenny Lusianasari